Menurut Wikipedia, Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta
yang relevan mengenai objek tersebut. Awalnya istilah ini merujuk pada
penilaian berdasar ras seseorang sebelum memiliki informasi yang relevan yang bisa dijadikan dasar penilaian
tersebut. Selanjutnya prasangka juga diterapkan pada bidang lain selain
ras. Pengertiannya sekarang menjadi sikap yang tidak masuk akal yang
tidak terpengaruh oleh alasan rasional.
John E. Farley mengklasifikasikan prasangka ke dalam tiga kategori :- Prasangka kognitif, merujuk pada apa yang dianggap benar.
- Prasangka afektif, merujuk pada apa yang disukai dan tidak disukai.
- Prasangka konatif, merujuk pada bagaimana kecenderungan seseorang dalam bertindak.
Adapun prasangka dibatasi dengan sikap negatif yang tidak dapat dibenarkan terhadap suatu kelompoknya dan anggotanya (worchel,dkk,2000)
Prasangka terjadi dimana-mana dalam berbagai bentuk dan dapat terjadi dalam dua arah :
dari kelompok mayoritas maupun sebaliknya
faktor-faktor yang mempengaruhi prasangka sosial menurut mar'at (1981) prasangka dipengaruhi oleh:
1. pengaruh kepribadian, hal ini menyangkut dengan pola pikir pada diri sendiri
2. pengaruh pendidikan dan status, hal ini menyangkut dengan pendidikan dan status yang dimilikinya
3. pengaruh kelompok, hal ini menyangkut dengan norma yang mempengaruhi sikap individu
4. pengaruh pendidikan anak oleh orang tua, hal ini menyangkut dengan nilai serta ideologi yang di turunkan oleh orangtua nya
5. pengaruh politik dan ekonomi, hal ini menyangkut dengan suatu kelompok yang mendominasi dari segi politik maupun ekonomi yang dapat menyebabkan prasangka
6. pengaruh komunikasi, hal ini menyangkut dengan peranan penting dalam memberikan sebuah informasi
7. pengaruh hubungan sosial, hal ini menyangkut dengan hubungan setiap individu yang sangat penting dalam peranannya masing-masing
Penyebab prasangka,Menurut Blumer, (dalam
Zanden, 1984) salah satu penyebab terjadinya prasangka sosial adalah; adanya
perasaan berbeda dengan kelompok lain atau orang lain misalnya antara kelompok
mayoritas dan kelompok minoritas.
Berkaitan dengan kelompok mayoritas dan
minoritas tersebut di atas
dampak prasangka, menurut Rose (1981),prasangka dapat merugika masyarakat secara dan umum dan organisasi khususnya serta dapat menghambat perkembangan potensi
Kasus Prasangka di tanah air
Kecam Aksi Penyerangan YLBHI, Jaringan Gusdurian juga Apresiasi Kinerja Kepolisian
JAKARTA - Jaringan Gusdurian Indonesia Mengecam
keras ujaran kebencian dan hasutan tindakan kekerasan yang berlangsung
masif, berisikan kabar bohong dan stigma kepada kelompok masyarakat
target.
"Ini memicu prasangka buruk dan mengakibatkan aksi penyerbuan
kepada YLBHI dan kelompok masyarakat yang sedang berada di sana.," ujar
Alissa Wahid yang merupakan anak dari almarhum Presiden RI ke-4 KH
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Dalam pernyataan sikapnya yang diterima Okezone, pihaknya juga
mengapresiasi tindakan Pemerintah, khususnya Kapolda Metro Jaya , dalam
menangani situasi Minggu 17 September 2017, yang walaupun terlambat
bereaksi, pada akhirnya mengutamakan perlindungan kelompok masyarakat
yang diserang oleh gelombang massa.
"Tindakan ini menjadi harapan perubahan cara pandang negara
terhadap keseimbangan antara menjaga harmoni sosial dengan perlindungan
hak konstitusional warga negara, tidak tunduk kepada tekanan massa,"
ungkapnya.
Olehnya itu, Alissa Wahid meminta pihak kepolisian untuk menemukan
dan menindak tegas otak aksi massa, otak penyerangan, dan pelaku hasutan
tindakan kekerasan, untuk memutus mata rantai lingkran kekerasan dan
memberikan efek jera kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
"Meminta kepada Pemerintah, khususnya Kepolisian, untuk
memperkuat perlindungan hak konstitusional warga negara dalam segala
bentuknya," tegasnya.
Ia juga berharap agar para politisi untuk mengedepankan
kepentingan bangsa dalam jangka panjang dan tidak menggunakan
sentimen-sentimen primordial seperti sentimen agama atau golongan hanya
untuk kepentingan politik praktis dan politik kekuasaan.
sumber
https://news.okezone.com/.../kecam-aksi-penyerangan-ylbhi-jaringan- gusdurian-juga-apresiasi-kinerja-kepolisian
Jadi kesimpulan yang bisa di dapat kan dari kasus tersebut, sebagai warna negara hendaklah kita mempererat hubungan agar tidak terpecah belahnya persatuan. jangan sampai kita sebagai warga negara tenggelam untuk yang kedua kalinya karena saling berselisih antara pihak satu dengan lain nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar