Penderitaan adalah suatu hal yang
berdamping pada setiap manusia, dan sesuatu hal yang tidak menyenangkan yang
dialami oleh manusia
Penderitaan
itu dapat berasal dari tuhan dan dari
ulah manusia tersebut. Tuhan memberikan penderitaan lewat cobaan kepada manusia
agar tetap sadar dan berubah menuju ke jalan yang lurus sesuai yang
ditentukan-Nya. Sedangkan penderitaan yang di alami oleh ulah manusianya
sendiri adalah kesalahan murni dari apa yang sudah dilakukannya
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi
segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan
pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan
hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa
ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan
bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila
hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang
berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya
terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia
akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah,
karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak
menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada
pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.
Banyak yang salah kaprah dalam
menyikapi penderitaan. Ada yang menganhap sebagai menikmati rasa sakit sehingga
tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan
dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa sakit, yang terkadang
membuat manusia mengalami kekalutan mental. Apa bila manusia tidak mampu
melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat menggiring
manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka.
Ada pula penderitaan yang secara lahiriah seperti
sakit hati karena dihina, sedih karena kerabat meninggal, putus asa karena
tidak lulus ujian. Atau penyesalan karena tidak melakukan yang diharapkan.
Sementara yang lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan pada sisi yang
satu berdampak pada sisi yang lain atau dengan kata lain penderitaan lahiriah
memicu penderitaan batiniah atau sebaliknya. Misal akibat kehujanan badan
menjadi kedinginan namun tidak ada tempat berteduh akibatnya mendongkol, risau
atau menangis. Ada pula karena putus asa tidak lulus ujian menjadi tidak mau
makan dan menimbulkan perut sakit.
Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, dari yang terberat hingga
ringgan. Persepsi pada setiap orang juga berpengaruh menentukan intensitas
penderitaan. Suatu kejadian dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu
dianggap penderitaan bagi orang lain. Dalam artian suatu permasalahan sederhana
yang dibesar-besarkan akan menjadi penderitaan mendalam apabila disikapi secara
reaksioner oleh individu. Ada pula masalah yang sangat urgen disepelekan juga
dapat berakibat fatal dan menimbulkan kekacauan kemudian terjadi penderitaan.
Sumber : https://arfanart.wordpress.com/2012/06/13/manusia-dan-penderitaan/
https://debbychintyatari.wordpress.com/2013/05/12/hubungan-manusia-dan-penderitaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar